"Jembatan Kejujuran"
Tujuan
Kegiatan
- Siswa memahami bahwa kejujuran berarti
mengatakan yang sebenarnya, menepati janji, dan bertindak adil.
- Siswa belajar mengenali manfaat
kejujuran, seperti membangun kepercayaan dan merasa jernih di hati.
- Siswa mengembangkan keberanian untuk
jujur dan empati terhadap orang lain melalui refleksi dan diskusi.
Kelas/Sasaran
Siswa kelas 3–5 SD (usia 8–11 tahun).
Durasi
60 menit (dapat disesuaikan dengan jadwal
pelajaran).
Alat dan
Bahan
- Kertas besar atau karton berbentuk
jembatan untuk “Jembatan Kejujuran” (dapat digambar di papan tulis).
- Kertas kecil berbentuk batu bata (atau
kertas biasa yang dipotong persegi panjang).
- Spidol, crayon, atau pena untuk setiap
siswa.
- Kotak kecil untuk “Kotak Kebenaran”
(opsional, untuk cerita anonim).
- Cerita pendek atau video animasi tentang
kejujuran (misalnya, fabel “Anak Gembala dan Serigala”).
- Papan tulis atau kertas besar untuk
diskusi.
- Stiker atau penghargaan simbolis
(opsional).
Langkah-langkah
Kegiatan
- Pemanasan (10 menit): Cerita dan Diskusi
- Guru memulai dengan
menampilkan atau membacakan poin-poin , seperti:
- “Kejujuran adalah
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.”
- “Kejujuran menciptakan
kepercayaan.”
- “Ketika saya merasa
jujur, saya merasa jernih di dalam.”
- Ceritakan kisah sederhana,
misalnya: “Budi memecahkan vas bunga di rumah, tetapi ia mengaku kepada
ibunya. Meski dimarahi, Budi merasa lega dan ibunya memercayainya lagi.”
- Ajukan pertanyaan
pemantik:
- “Apa yang membuat Budi
merasa lega setelah jujur?”
- “Pernahkah kalian merasa
sulit untuk jujur? Mengapa?”
- “Mengapa kejujuran
penting di sekolah atau di rumah?”
- Jelaskan bahwa kejujuran
berarti berkata jujur, menepati janji, dan bertindak adil, yang membuat
orang lain memercayai kita dan hati kita terasa ringan.
- Kegiatan Utama: Membangun Jembatan
Kejujuran (30 menit)
- Persiapan: Guru menyiapkan gambar
atau karton berbentuk jembatan di depan kelas, yang disebut “Jembatan
Kejujuran”. Jembatan ini akan diisi dengan “batu bata” berisi cerita atau
komitmen kejujuran siswa.
- Tugas Individu:
- Berikan setiap siswa 2–3
lembar kertas berbentuk batu bata.
- Minta mereka menulis atau
menggambar di setiap batu bata:
- Satu pengalaman ketika
mereka jujur atau melihat orang lain jujur (misalnya, “Saya mengaku
lupa mengerjakan PR”).
- Satu janji kecil untuk
menjadi jujur (misalnya, “Saya akan jujur jika meminjam pensil teman”).
- Satu manfaat kejujuran
(misalnya, “Orang lain memercayai saya” atau “Hati saya lega”).
- Siswa menempelkan batu
bata mereka di “Jembatan Kejujuran” untuk membangun jembatan bersama.
- Diskusi Kelompok:
- Guru memilih beberapa
batu bata secara acak (tanpa menyebut nama) dan membacakan isinya.
- Diskusikan:
- “Bagaimana perasaan
kalian saat jujur atau melihat orang lain jujur?”
- “Mengapa kejujuran
membantu membangun kepercayaan?”
- “Apa yang bisa kita
lakukan kalau takut untuk jujur?”
- Hubungkan dengan poin :
“Inti dari kejujuran adalah keadilan” dan “Kejujuran menciptakan
kepercayaan.”
- Refleksi (15 menit)
- Guru memfasilitasi diskusi
kelas dengan menuliskan poin-poin penting di papan tulis, seperti:
- Kejujuran membuat kita
merasa jernih dan lega di hati.
- Kejujuran membangun
kepercayaan dengan teman dan keluarga.
- Menepati janji adalah
bagian dari kejujuran.
- Tanyakan: “Apa yang kalian
pelajari tentang kejujuran hari ini? Bagaimana kalian bisa jujur di
sekolah atau di rumah?”
- (Opsional) Gunakan “Kotak
Kebenaran”: Minta siswa menulis satu cerita kecil tentang kejujuran
(anonim) dan masukkan ke kotak. Guru membacakan beberapa cerita untuk
memperkuat diskusi.
- Penutup (5 menit)
- Guru menegaskan kembali
pesan : “Kejujuran adalah menceritakan kebenaran dan menepati janji, yang
membuat kita dipercaya dan merasa jernih di hati.”
- Berikan tugas kecil untuk
di rumah: “Coba lakukan satu tindakan jujur, misalnya mengaku jika
melakukan kesalahan kecil atau menepati janji kepada teman. Ceritakan
pengalamanmu besok!”
- (Opsional) Berikan stiker
atau pujian untuk siswa yang berani berbagi cerita atau menunjukkan
pemahaman tentang kejujuran.
Integrasi
Nilai Karakter
- Kejujuran: Siswa belajar bahwa kejujuran melibatkan berkata jujur, menepati
janji, dan bertindak adil.
- Kepercayaan: Siswa memahami bahwa kejujuran membangun kepercayaan dengan orang
lain.
- Keberanian: Menulis pengalaman jujur atau membuat janji kejujuran melatih
keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan.
- Keadilan: Diskusi tentang kejujuran menekankan pentingnya bersikap adil,
sesuai dengan poin “Inti dari kejujuran adalah keadilan.”
Kaitan
dengan Kehidupan Sehari-hari
- Kegiatan ini relevan dengan situasi nyata, seperti mengaku jika lupa mengerjakan tugas, tidak menyontek saat ulangan, atau menepati janji untuk membantu teman.
Catatan
untuk Guru
- Pastikan suasana diskusi aman dan tidak
menghakimi agar siswa merasa nyaman berbagi cerita kejujuran.
- Gunakan contoh-contoh yang relevan dengan
budaya lokal, seperti mengaku jika meminjam barang teman atau menepati
janji dalam kegiatan gotong royong.
- Jika ada siswa yang kesulitan menulis,
guru dapat membantu dengan menuliskan ide mereka atau meminta mereka
menggambar simbol kejujuran.
- Pajang “Jembatan Kejujuran” di kelas
sebagai pengingat nilai-nilai positif.
Tags:
Living Values Education